Text
SI ANAK SPESIAL
Burlian ini anak yang polos dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga membuat ia sering melanggar aturan. Burlian dan Kak Pukat sempat "dihukum" mamak dengan diajak bekerja ke kebun dari subuh hingga malam karena bolos sekolah. "Tak apalah tidak sekolah, kalau kalian memang lebih suka jadi petani. Terserah kalian mau jadi apa besok lusa!" (hal.26)
Berbeda dengan Mamak, Bapak memberi pemahaman kepada mereka mengenai betapa pentingnya sekolah. "Begitu pula sekolah, Burlian, Pukat. Sama seperti menanam pohon. Pohon masa depan kalian. Semakin banyak ditanam, semakin baik dipelihara, maka pohonnya akan semakin tinggi menjulang. Dia akan menentukan hasil apa yang akan kalian petik di masa depan, menentukan seberapa baik kalian akan menghadapi kehidupan." (hal.29) Hayooo, siapa yang males sekolah? Ingat dan pahami baik-baik ya nasehat Bapak ini.
Namanya juga anak-anak, walaupun beberapa kali kena hukuman, Burlian dan Kak Pukat tidak jera melakukan kenakalan lainnya. Mereka terkena 'hukuman' lagi, sempat menjadi tahanan stasiun kereta semalaman hanya karena menaruh paku diatas rel. Mereka berharap akan dijemput bapak di stasiun, namun mereka tak tahu bahwa bapak tak akan menjemput mereka.
SAS00221S | 8x0.3 TER s | My Library (Nomor 800 (Kesusastraan)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain